Lorong-lorong ini kutempuh dengan kesabaran
seekor burung menafsirkan pergantian musim
Suaramu yang tegas menghilang di balik hutan
ketika hari menua dan gelap kian nyata
Aku terlunta bertahun-tahun
Tubuhku mengepulkan keperihan dari luka detak jantung
Aku kini wanita yang gairah menyurukkan kening
di pasir hingga tumbuh rerumputan dari kehangatan air mata
Tangisan ini kupersembahkan sebagai kurban
untuk merangkai tangga ke istanamu
Dan karena air mata begitu cepat mengering
telah kubenamkan kedua kaki di lautanmu
Bukti bahwa aku tak akan pernah keselesaikan tangisankku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
"hai..mau test / ujian gandain ingatan otak kamu open my blog"
BalasHapusoiap kasi shout mix donk blog nyah_ _
oche-oche...
BalasHapusbagus loh blognya ... mampir juga keblogku. oh iah kalo bisa tulisannya jangan warna ungu. bacanya rada susah ho ho ho
BalasHapusowh .. Bagus bagus ..
BalasHapusGood LUck ych ..
Visit back ych
www.the-admirer.uni.cc/owh .. Bagus bagus ..
Good LUck ych ..
Visit back ych
www.the-admirer.uni.cc/